Minggu, 23 September 2012

Bermain Layang-Layang

Suatu hari di sore hari yang cerah, Bobi ingin bermain layang-layang untuk persiapan lomba besok. Ia pun ke rumah si Belang untuk menemaninya ke lapangan.

Sesampainya di lapangan mereka pun segera menerbangkan layangannya. Bobi merasa senang karena layangannya bisa terbang tinggi.

Tapi tiba-tiba ada si Gagak yang mengganggu layangan si Bobi. Si Bobi dan Si Belang mencoba mengusir si Gagak dengan melemparinya batu. Gagak pun pergi.

Tidak berapa lama, Gagak pun datang mengganggu layangan si Bobi kembali.
"Ngapain burung itu datang lagi!", geram Bobi, "Tenang Bi, akan saya usir dia sampai pergi", kata si Belang.

Si Bobi dan si Belang pun melempari Gagak itu dengan batu. Tapi semakin mereka melempar, Gagak pun semakin mengganggu layangan si Bobi.

Si Bobi dan si Belang pun masih semangat untuk terus melempari gagak dengan batu. Sampai akhirnya layangan si Bobi rusak dan tidak bisa diterbangkan lagi. Melihat layangan si Bobi rusak, Gagak pun pergi.

Si Bobi pun merasa sedih karena layangan kesayangan dan satu-satunya itu rusak. Bobi pun menangis.
"Bagaimana ini Lang? Saya tidak punya layangan lagi, besok kan saya harus ikut perlombaan", keluh Bobi, "Sabar Bi, nanti kan bisa beli lagi", si Belang mencoba menenangkan. Bobi menangis semakin keras. Si Belang pun bingung.

Melihat Bobi menangis, Gagak pun merasa bersalah. Ia berniat untuk menebus kesalahannya.
 "Bi maaf ya, saya tadi cuma bercanda, sebagai gantinya saya akan menjadi layangan kamu dalam perlombaan besok", Gagak menyesal.

Mendengar perkataan si Gagak, Bobi pun senang dan tidak menangis lagi.

Sabtu, 22 September 2012

Monyet Yang Usil

Pada Siang hari disuatu musim panas, si Bobi dan si Beruang bermain bola di Taman pinggir Sungai.
Saat asyiknya mereka bermain bola, tiba-tiba ada yang menimpuk mereka dari arah belakang. Seketika itupun mereka terkejut.
"Beruang kamu lihat tidak tadi siapa yang menimpuk kita??" tanya Bobi, "Tidak Bi, mungkin itu cuma buah jatuh aja" jawab Beruang.
Mendengar jawaban Beruang, Bobi pun percaya dan melanjutkan permainannya.

Selang beberapa menit, tiba-tiba ada yang menimpuk mereka lagi.
"Beruang kamu lihat tidak siapa yang menimpuk kita tadi? sepertinya dari arah Pohon Mangga itu" tanya Bobi lagi penasaran, "Tidak Bi, mungkin itu cuma buah jatuh aja" jawab Beruang sekali lagi.

Mendengar jawaban beruang yang sama Bobi pun tidak merasa puas, karena dia merasa penasaran ia pun mencari akal supaya tahu siapa yang menimpuk mereka. Bobi menoleh ke belakang setiap beberapa menit sekali dan akhirnya Bobi pun tahu siapa yang menimpuk mereka tadi. Ternyata si Monyet yang sedang bersembunyi di Pohon Mangga.

Bobi berbisik kepada Beruang, " Ruang, saya tahu siapa yang menimpuk kita tadi, ternyata si Monyet yang sedang bersembunyi di Pohon Mangga" kata Bobi, " Apa! berani-beraninya dia", geram si Beruang, "Saya punya ide, bagaimana kalau kita kasih semut aja Pohonnya supaya Monyet merasa gatal dan mau keluar dari Pohon Mangga itu" kata Bobi, "Bagus juga ide mu Bi " jawab Beruang.

Seketika itu mereka pun mencari semut di Pohon-pohon yang ada di sekitar Taman. Kemudian menaruhnya di Pohon Mangga tempat persembunyian si Monyet.

Tidak berapa lama, Monyet pun keluar dengan wajah yang panik sambil menggaruk-garuk badannya. Karena tidak tahan dengan rasa gatalnya, Monyet pun menyeburkan diri ke Sungai.

Melihat Monyet kepanikan, si Bobi dan si Beruang tertawa terbahak-bahak.